Sabtu, 14 September 2013

tahajud..nyoksss...sholat tahajud itu enak..kebadan lho..



Tata Cara Sholat Tahajud | Bacaan Doa Shalat Tahajjud

Diposkan oleh Khamid Qurays
Cara Sholat Tahajud - Shalat tahajud merupakan sholat yang dianjurkan. artikel kali ini akan membahas tata cara shalat tahajud beserta bacaan doa tahajud yang benar. juga dijelaskan secara detail dan lengkap mengenai keutamaan shalat tahajud/shalat malam, waktu pelaksanaan shalat tahajud, bacaan niat sholat tahajjud hingga doa sesudah shalat lail. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda sebagai muslim yang taat.

Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.

Hukum Shalat Tahajjud adalah Sunnat Mu’akkad, yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, karenanya maka Rasul SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan shalat Tahajjud. Karena dalam shalat Tahajjud terdapat keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali.  nah berikut keistimewaan, keutamaan dan faedah shalat tahajud . . .



Tata Cara Sholat Tahajud | Bacaan Doa Tahajud
Beberapa Keutamaan Shalat Tahajud di Dunia :

1. Orang yang menegakkan qiyamullail akan terpelihara dari gangguan setan, dan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya

"Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya ” (Muttafaqun ‘alaih)

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan 3 ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa) , maka terurailah (terlepas) satu simpul . Kemudian apabila ia berwudhu , terurailah satu simpul lagi Dan kemudian apabila ia sholat , terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya . Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih)” (Muttafaqun ‘alaih)

2. Mengetahui di malam hari itu ada 1/3 malam terakhir dimana Allah Subhanahu wa Ta ’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, memberi sesuatu bagi yang memintaa, dan mengampuni yang memohon ampun pada-Nya

"Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda: "Allah turun ke langit dunia setiap malam pada 1/3 malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepadakepada- Ku tentu Aku ampuni. Demikianlah keadaannya hingga terbit fajar "(HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758)
Rasulullah dalam sabda beliau:


"Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757)

3. Ciri-ciri orang Shaleh dan Menjadikan sebab masuk surga.

"Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).


4. Jalan mendapatkan rahmat Allah …
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)
5. Sarana Pengabulan permohonan …
Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,
“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)
6. Penghapus dosa dan kesalahan …
Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)
7. Jalan mendapat tempat yang terpuji …
Allah berfirman,
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)
Keutamaan shalat tahajud di akhirat :
  1. Bangkit Dari Kubur Dengan Wjah Berseri, Pada hari pembalasan kelak orang tersebut akan dibangkitkan oleh Allah dari alam kubur dengan wajah yang tanpa berseri-seri, tanpa ada rasa ketakutan dan kekhawatiran
  2. Keringanan Dalam Hisab, Pada saat penghisaban (penghitunagn) amal baik dan buruk pada hari kiamat kelak Allah akan memberikan keringanan
  3. Mudah Menyeberang Shirotol Mustaqim, Allah juga akan memberikan kemudahan dan kecepatan secepat kilat bagi mereka, saat menyeberang shirotol Mustaqim.
  4. Amalnya Diberikan Dari Tangan Kanan, Segala amal perbuatannya di dunia akan diberikan oleh Allah dari tangan kanan karena banyak kebaikan yang telah tercatat semasa hidupnya di dunia
Waktu Pelaksanaan Shalat Tahajud

Awal waktu shalat lail adalah setelah shalat isya dan akhir waktunya adalah setelah terbit fajar kedua. Ini berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata,

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat sebelas rakaat pada waktu antara selesai shalat isya sampai subuh.” (HR. Muslim no. 736)

Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Karenanya Ibnu Nashr berkata dalam Mukhtashar Qiyam Al-Lail hal. 119, “Yang disepakati oleh para ulama adalah: Antara shalat isya hingga terbitnya fajar (shadiq/kedua) adalah waktu untuk mengerjakan witir.”

Karenanya jika ada orang yang shalat maghrib-isya dengan jama’ taqdim, maka dia sudah boleh mengerjakan shalat lail walaupun waktu isya belum masuk. Sebaliknya, walaupun sudah jam 10 malam tapi jika dia belum shalat isya, maka dia belum diperbolehkan shalat lail.

Jumlah Rakaat shalat tahajud

Shalat lail atau tahajjud minimal 2 rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Ini berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Hanya saja, walaupun dibolehkan mengerjakan shalat lail tanpa ada batasan rakaat (selama itu genap), akan tetapi sunnahnya dia hanya mengerjakan 8 rakaat (plus witir 3 rakaat) berdasarkan hadits Aisyah yang pertama di atas.

Disunnahkan juga untuk mengerjakan 2 rakaat ringan sebelum shalat lail -berdasarkan hadits Aisyah yang terakhir di atas-, sehingga total rakaatnya adalah 13 rakaat. 



Bacaan Doa Niat Sholat Tahajud

Tata Cara Sholat Tahajud | Bacaan Doa Tahajud

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa. 

Terjemahan Doa Niat Sholat Tahajud 

Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"

Tuntunan Dan Tata Cara Sholat Tahajud
Melaksanakan sholat malam ini sama halnya dengan mengerjakan sholat yang lain baik fardhu atau sholat sunah , perbedaannya hanya terletak pada waktu pelaksanaan yang harus dilakukan pada malam hari serta niat sholatnya saja
Berikut ini tata cara melaksanakan shalat tahajud yang benar :
  1. Niat sholat Tahajud, Niat diucapkan dalam hati (bukan diucapkan dengan lisan) dilakukan pada saat takbiratul Ihrom
  2. Melakukan Takbir (Takbirotul Ihrom), ‘Allahu Akbar’  sambil mengangkat ke dua tangan sejajar deangan bahu
  3. Membaca surat Alfatihah, Alfatihah wajib hukumnya dibaca, kemudian dilanjutkan dengan bacaan surat Al-qur’an yang sudah dihafal
  4. Ruku’, Membungkuk sambil memegang ke dua lutut sehingga kepala dengan punggung rata
  5. I’tidal, Berdiri tegak setelah selesai ruku’ (mebaca tasbih)
  6. Lanjutkan seperti melaksanakan sholat pada umumnya

Bacaan Doa setelah shalat tahajud  :


اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ


Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud dalam Bahasa Indonesia :

Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.

Walakal hamdu Anta Qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna.

Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna

Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna

Walakal hamdu Anta mulikussamaawaati wal ardhi

Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa'dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu.

Waljannatu haqqun wannaaru haqqun

Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa 'atu haqqun.

Allahumma laka aslamtu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wabika aamantu .

Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu.

Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa akhkhortu. Wa maa asrortu wa maa a' lantu.

Antal muqoddimu wa Antal mu akhkhiru. Laa ilaa ha illaa anta

Anta ilaahii Laa ilaaha illaa Anta 

Terjemahan Doa Setelah Sholat Tahajud :

"Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau".

Setelah membaca doa sesudah sholat tahajjud diatas dianjurkan pula membaca Do'a keselamatan Dunia Dan Akhirat :

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".(QS, 2:201)

Nah, itu tadi rangkuman mengenai Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud. semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan anda mengenai bagaimana cara melaksanakan sholat tahajud yang benar, wassalamualaikum wr wb

 semoga bermanfaat..buat kawan2 ku..yang katanya minta doa sholat tahajud
<a href="http://infotercepatku.blogspot.com/2013/07/tata-cara-sholat-tahajud-bacaan-doa.html" target="_blank">Tata Cara Sholat Tahajud | Bacaan Doa Shalat Tahajjud</a>


Selasa, 10 September 2013

~ LOVE STORY

~ LOVE STORY
kehidupan ada kalanya..naik turu dmana kita belajar untuk bangkit....memang benar jatuh cinta itu memang mudah kawan-kawan tapi....susah untuk meemperjuangkannya...disini saya mau berbagi tips agar kita aman wlwlpu banyak cowok bukan berarti..virgin kita hilang khan...mhmmm..cinta mati yang harus dijaga hati..bukan mmeberikan kehormatan kita kawan-kawan..diblog ini saya mau...berbagi tips..agar sebagai wanita kita bisa jaga diri..hhooo...ditunggu ya kelanjutan kisahnya...sekian dulu..:)

Kamis, 22 November 2012

cinta adalah anugerah...

apabila kau mencintai...seseorang biarkan dia terbang bebas klo kau yakin dia adalah....cintamu dia pasti kembali...bila ada yang mencintaimu,sepenuh hatinya..jangan lepas kan tangan sibaik hati...itu...karena kita tidak tahu..besok dia ada dan tiada...

Minggu, 23 September 2012

Selasa, 07 Agustus 2012

IPTEK(dalam pendidikan)


ARTIKEL IPTEK
Tuesday, July 10, 2012
Arah Pendidikan
   



Analis Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Kemenristek


Menjelang tahun ajaran baru yang dibarengi dengan liburan panjang sekolah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk mendaftarkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan berikutnya. Permasalahan sering muncul pada saat pendaftaran sekolah, seperti pungutan liar, sistem pendaftaran yang penuh ‘intrik’, dan uang pangkal ketika masuk perguruan tinggi.

Hal ini menjadi miris mengingat sektor pendidikan yang merupakan garda terdepan pembangunan manusia penerus bangsa ternyata ikut jadi korban gurita korupsi. Pendidikan seharusnya digunakan untuk menimba ilmu dan mengembangkan kepribadian yang out put-nya diharapkan menjadi lulusan yang profesional ketika memasuki dunia kerja.

Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembangunan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. Indonesia sudah lama mengalami masalah ketenagakerjaan yang disebabkan oleh tidak terserapnya angkatan kerja yang tumbuh cepat dan besar jumlahnya.

Sejumlah masalah serius yang dihadapi Indonesia dalam pengembangan kualitas SDM adalah konsekuensi yang tidak dapat dicegah, yaitu adanya pengangguran terdidik yang tetap besar. Walaupun pengangguran tidak bisa secara langsung dikaitkan sebagai pengaruh langsung dari pendidikan, setidaknya pengaruh ini akan menjadi tantangan yang perlu diperhitungkan dalam pembaruan pendidikan di Indonesia.

Adanya pemahaman bahwa biaya pendidikan sebagai opportunity cost, meningkatkan kepercayaan bahwa pendapatan lebih berarti sebagai tambahan penghasilan orang tua dalam menutup beban tanggungan keluarga. Imbauan bahwa anak-anak harus sekolah tidak diimbangi dengan rendahnya tingkat pendapatan keluarga.

Pendidikan bukan hanya penting untuk membangun masyarakat terpelajar yang menjelma dalam wujud critical mass, melainkan juga dapat menjadi landasan yang kuat untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, menguasai teknologi, mempunyai keahlian, dan keterampilan. Tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan yang memadai akan memberi kontribusi pada peningkatan produktivitas nasional.

Peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai. Pemakaian istilah ‘siap pakai’ seakan memberikan gambaran bahwa pendidikan itu harus menghasilkan robot-robot yang akan melakukan tugas atau pekerjaan tertentu selama masih berfungsi.

Labour Market Based

Di antara penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia adalah kesenjangan antara kompetensi para lulusan pendidikan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Permasalahan kesenjangan hasil yang dicapai antara pendidikan dan lapangan kerja menunjukkan bahwa dalam proses penyelenggaraan pendidikan belum terkoordinasi secara optimal antara dunia pendidikan dan kerja.

Mengingat masih adanya kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja maka perlu mengkaji ulang dari sistem pendidikan itu sendiri. Upaya ini dilakukan pada setiap level dan bidang dalam menyediakan SDM agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam upaya membangun sistem pendidikan sudah tentu harus ditujukan untuk pencapaian keselarasan antara pendidikan dan dunia kerja.

Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan pasar kerja maka yang perlu dilakukan dalam membangun sistem pendidikan adalah menerapkan pendidikan yang berbasis pasar kerja (labour market based). Pada prosesnya, sampai saat ini masih bersifat product oriented, yaitu dunia pendidikan lebih fokus pada upaya menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Namun, kualitas dan karakteristik seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja? Karena itu, labour market oriented saat ini lebih tepat untuk menjawab kebutuhan pasar kerja akan tenaga kerja berkualitas dan pada akhirnya mengurangi pengangguran terdidik. Untuk mendekatkan proses pendidikan sejalan dengan perubahan kebijakan pendidikan berdasarkan pasar kerja, perlu dilakukan need assessment dan tracer study.

Need assessment dilakukan untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki peserta didik dengan melihat aspek sikap/motivasi, kondisi fisik, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam studi sosiologi, sukses ditentukan 20 persen gabungan kompetensi, yaitu pengetahun dan keterampilan, serta 80 persen adalah sikap dan motivasi kerja.

Selama ini, pendidikan lebih menekankan aspek pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik sebagai calon tenaga kerja. Hal inilah yang merupakan suatu kesenjangan antara dunia pendidikan dan kerja. Karena itulah, untuk mengatasi kesenjangan yang ada, perlu dilakukan in plan training dan basic skills kepada para lulusan pendidikan ketika memasuki dunia kerja.

Tracer study merupakan pendekatan yang memungkinkan institusi pendidikan memperoleh informasi tentang kekurangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Di banyak negara, ketidakcocokan keterampilan menyebabkan pengangguran yang tinggi dan pengangguran terselubung.

Informasi yang diperoleh dari tracer study dapat digunakan oleh lulusan pendidikan dan stakeholder pendidikan lainnya untuk pengembangan kurikulum dan sistem pendidikan. Perencanaan kurikulum dan pengembangan pendidikan menjadi lebih berbasis luas dan transdisiplin dibandingkan sebelumnya. Penekanan lebih besar diprioritaskan pada beberapa keterampilan dan studi berorientasi praktik.

Bagi dunia pendidikan, informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia kerja dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran. Di lain pihak, dunia kerja dapat melihat ke dalam lembaga pendidikan sehingga dapat menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang lebih relevan. (Republika, 10 Juli 2012/ humasristek)

Kendala Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia
Oleh: Iis Solichah*
Dulu, guru merupakan satu-satunya sumber ilmu bagi peserta didik dalam sebuah institusi pendidikan. Paradigma techer-centered merupakan metode yang paling banyak digunakan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan metode teacher-centered, siswa menerima ilmu pengetahuan hanya dari satu sumber, yaitu penjelasan dari guru. Cara pembelajaran yang digunakan juga sangat bergantung pada sifat atau kepribadian guru. Hal ini berujung pada terbatasnya jumlah ilmu yang diserap oleh siswa, dan lambatnya laju pemikiran siswa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Siswa tidak dapat mengetahui berbagai penemuan dan pemikiran-pemikiran baru yang dengan cepat bermunculan dalam IPTEK dunia.
Keadaan dunia pendidikan saat ini jauh berbeda. Tidak diragukan lagi, teknologi informasi kini memiliki peran yang sangat penting dalam beberapa aspek kehidupan di negeri ini, termasuk dunia pendidikan. Era digital semakin marak, dan bukan hanya sekedar tren. Hal ini terdeteksi karena sebagian besar institusi pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, sudah merambah dunia maya dalam usaha untuk meningkatkan mutu calon lulusannya. Institusi-institusi formal di Indonesia telah berupaya memanfaatkan teknologi informasi dalam beberapa kegiatannya, termasuk kegiatan pembelajaran. Namun, di berbagai tempat masih ditemui beberapa kendala utama penerapan teknologi informasi dalam kehidupan pendidikan di perguruan tinggi. Beberapa kendala tersebut sebagai berikut.
Kendala Sumber Daya Manusia
Kendala ini meliputi dua aspek, yaitu dosen sebagai guru, dan mahasiswa sendiri sebagai peserta didik. Beberapa perguruan tinggi yang ingin menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan pendidikannya, akan menghadapi kendala yang sangat signifikan, yaitu kesiapan dosen dan mahasiswa untuk memasuki sistem yang akan menuntut mereka untuk bekerja sesuai kinerja sistem. Teknologi informasi akan memberikan banyak kemudahan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan role-nya. Mulai dari adanya komputer dan program yang sesuai yang dapat digunakan untuk membuat modul atau membuat versi digital dari materi yang akan diajarkan, LCD proyektor untuk mendisplay draft materi pada saat perkuliahan, sistem terintegrasi (bagi dosen dan mahasiswa) untuk memfasilitasi e-learning, yaitu wahana untuk: mengupload materi bagi mahasiswa, mempublish tugas dan deskripsi tugas, menghandle submission tugas, mengadakan kuis, sarana diskusi online, dan sebagainya.
Semua fitur yang ditawarkan oleh teknologi informasi terebut menuntut penggunanya memiliki kesiapan mental dan skill yang dibutuhkan. Kesiapan mental, untuk mengubah gaya pembelajaran yang manual menjadi semi-digital ataupun fully-digital. Kesiapan skill, yaitu kemampuan dan keterampilan untuk mempelajari cara penggunaan fitur-fitur tersebut dan penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran. Ketidaksiapan pengguna sedikit banyak akan mengurangi efisiensi sistem, atau sistem tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kendala Teknis dan Keuangan
Untuk menerapkan teknologi informasi secara menyeluruh dalam metode pembelajaran sebuah perguruan tinggi, dibutuhkan pihak yang berkompeten dalam hal terkait yang dapat menganalisis kebutuhan yang ada dan menyarankan fitur-fitur yang sesuai untuk diterapkan di tempat tersebut. Jadi, tidak semua orang bisa menjadi agent of change dalam penerapan teknologi informasi di sebuah kampus. Untuk penerapan tersebut, dibutuhkan dana yang cukup besar, apalagi jika penerapan dilakukan secara menyeluruh pada sebuah institusi yang sama sekali belum memiliki akses teknologi informasi. Biaya yang besar dibutuhkan untuk pengadaan infrastrukturnya, seperti perangkat komputer, LCD, laboratorium komputer, modem untuk akses internet, dan perangkat lainnya.
Dari kedua kendala di atas, yang paling fatal adalah kendala sumber daya manusia. Mengapa demikian? Dalam sebuah institusi, sekian besar biaya yang sudah dikeluarkan dan kinerja teknis yang sudah dilaksanakan untuk menerapkan teknologi informasi di lingkungan tersebut, semua itu akan sia-sia jika sumber daya manusianya belum siap untuk menggunakan sistem yang telah dibuat. Sebagai solusi dari kendala-kendala dalam penerapan teknologi informasi pada perguruan tinggi, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
1. Melakukan analisis yang matang tentang kebutuhan penerapan teknologi informasi. Analisis yang detail dan menyeluruh sangat diperlukan sebelum melakukan langkah lebih jauh dalam penerapan teknologi informasi pada institusi tertentu. Setiap fitur yang dibutuhkan perlu didata secara teliti, jika perlu analisis dilakukan oleh wakil pihak institusi didampingi pakar teknologi informasi agar dapat mendata semua kebutuhan dan alternatif solusi yang sesuai. Sebab, fitur-fitur teknologi informasi yang akan diterapkan sangat bergantung pada kebutuhan dan dana yang tersedia, agar pemborosan dapat dihindari sebisa mungkin.
2. Memilih konsultan teknologi informasi yang terpercaya. Konsultan teknologi informasi akan merancang dan mengimplementasikan sistem ataupun infrastruktur sesuai keinginan peminta. Dengan memilih konsultan teknologi informasi yang tepat, maka penghamburan dana untuk sumber daya yang tidak diperlukan dapat diminimalkan.
3. Menyelenggarakan training bagi calon pengguna sistem Hal ini merupakan kegiatan yang cukup penting, karena pada akhirnya penggunalah yang akan memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada sistem yang diterapkan. Untuk sebuah perguruan tinggi, perlu diadakan training atau semacam e-tutorial bagi dosen yang masih membutuhkan adaptasi atas diterapkannya sistem berbasis teknologi informasi dalam metode pembelajaran selanjutnya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan, masih terdapat mahasiswa yang memerlukan panduan-panduan khusus. Training ini dapat juga diganti dengan pemberian modul-modul guideline versi hardcopy maupun softcopy yang dapat dipelajari sendiri oleh calon pengguna.
Nantinya, diharapkan penerapan teknologi informasi di lingkungan perguruan tinggi akan dapat memaksimalkan potensi dosen maupun mahasiswa, sehingga tujuan utama usaha ini yaitu meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi, agar selain dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan, bahkan sebagai salah satu kontributor penemuan baru dan penelitian dalam dunia IPTEK, semakin meningkat. Sehingga, mutu lulusan perguruan tinggi di Indonesia dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi-perguruan tinggi di dunia, bukan hanya dalam hal ilmu pengetahuan sesuai core competencenya, namun juga dalam dunia pembelajaran berbasis teknologi informasi.
*) Iis Solichah adalah Peserta matakuliah Pengajaran Berbantuan Komputer Fasilkom UI Semester Genap 2008/2009
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Yth. Pimpinan dan seluruh Civitas Akademika STMIK
AKAKOM,
Ketua dan segenap Anggota Yayasan Pendidikan Widya
Bakti,
Para undangan dan segenap hadirin yang saya hormati,
Pertama-tama saya ucapkan Selamat Pagi dan Salam
Sejahtera bagi semuanya, dan selamat bertemu pada hari yang
sangat membahagiakan ini, yaitu pada Acara Lustrum ke V
STMIK AKAKOM , jadi pada hari ini STMIK AKAKOM
telah menginjak usianya yang genap seperempat abad. Pada
kesempatan ini, saya mendapat kehormatan untuk
menyampaikan pidato ilmiah yang untuk ini perkenankanlah
saya membahas masalah yang rasanya perlu menjadi renungan
bersama segenap institusi pendidikan tinggi yaitu masalah:
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004





“ PENGEMBANGAN IPTEK DI PERGURUAN
TINGGI”
Hadirin yang saya hormati, kita semua sebagai Civitas
Akademika pasti menyadari bahwa pengembangan IPTEK
sangat terkait dengan dharma kedua di Perguruan Tinggi,
disamping dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dan
dharma ketiga yaitu pengabdian pada masyarakat. Walaupun
demikian, tidak dapat dikatakan bahwa penelitian menduduki
urutan prioritas kedua dari ketiga dharma tersebut. Bahkan tidak
berkelebihan kalau dikatakan justru hasil-hasil penelitian dapat
dipakai sebagai tolok ukur kualitas pendidikan tinggi. Oleh
karena itu, dapat dimengerti bahwa semua perguruan tinggi
berusaha meningkatkan mutu hasil penelitiannya, bahkan
beberapa perguruan tinggi terkemuka sudah mencanangkan citacita
untuk suatu saat menjadi perguruan tinggi penelitian yang
sesungguhnya.
Penelitian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pembinaan staf akademik di perguruan tinggi, karena syarat
utama untuk kenaikan pangkat dalam jabatan akademik adalah
karya publikasi hasil penelitian ilmiah. Karena berbagai kendala
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
dan hambatan dalam penyelenggaraan kegiatan penelitian di
perguruan tinggi dewasa ini masih sangat menonjol, maka
selama ini pembinaan karier staf akademik di perguruan tinggi
tidak berjalan mulus. Struktur kepangkatan jabatan akademik
masih terlalu berat di bawah. Hal ini berlaku baik di perguruan
tinggi swasta dan bahkan juga berlaku di kebanyakan perguruan
tinggi negeri sekalipun.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa produktivitas
dan kualitas hasil penelitian perguruan tinggi di Indonesia masih
sangat memprihatinkan. Kita dapat bersyukur bahwa masalah
ini juga menjadi keprihatinan pemerintah. Sejak 1988 telah
diluncurkan berbagai program penelitian dengan alokasi dana
pemerintah yang makin meningkat. Hal ini berarti peluang staf
pengajar untuk memperebutkan dana penelitian makin besar dan
kegairahan meneliti di kalangan staf akademik makin tumbuh
dan berkembang.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas penelitian di Indonesia, maka sejak 1992 telah
diterapkan sistem seleksi secara bersaing dalam alokasi dana
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
penelitian, yaitu dengan diluncurkannya Program Hibah
Bersaing di lingkungan pendidikan tinggi dan Program Riset
Unggulan Terpadu di lingkungan Dewan Riset Nasional.
Dengan sistem persaingan yang sifatnya seleksi kompetitif
secara nasional ini dapat dimengerti bahwa hanya peneliti dan
usulan penelitian yang unggul saja yang akhirnya dapat
memenangkan persaingan.
Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi perlu
memikirkan upaya pembinaan kemampuan meneliti staf
akademiknya. Pembentukan kemampuan meneliti memang
dapat merupakan proses pembelajaran yang dapat terlaksana
dengan sendirinya asal tersedia dukungan sarana, prasarana, dan
dana yang memadai, dan yang lebih penting lagi yaitu adanya
suasana lingkungan yang benar-benar mendukung. Pembinaan
secara khusus mungkin dapat lebih berhasil misalnya melalui
program pendidikan lanjutan S2 dan S3. atau melalui penataran
metodologi penelitian. Keberhasilan untuk memperebutkan dana
penelitian melalui seleksi kompetitif secara nasional akan sangat
ditentukan oleh kemampuan memilih masalah penelitian yang
benar-benar relevan dengan kepentingan nasional dan
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
merumuskan usulan penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan dari segi metodologi penelitian ilmiah.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Bagaimana gambaran penguasaan IPTEK di negara berkembang
seperti Indonesia, dan bagaimana pengembangan IPTEK di
perguruan tinggi di Indonesia akan saya coba ungkapkan secara
ringkas. Sejak lama telah tampak dengan jelas bahwa di bumi
kita ini ada garis pemisah yang membedakan negara kaya dan
negara miskin. Negara-negara kaya dihuni oleh 25 % penduduk
bumi, menguasai 40 % dari luas bumi, tetapi menguasai lebih
dari 80 % kekayaan dari bumi . Sebaliknya negara-negara
miskin, yang biasanya juga terbelakang, tetapi biasanya lebih
suka disebut negara berkembang, dihuni oleh 25 % penduduk
bumi, mendiami selebihnya dari luas bumi, dan hanya
menguasai 20 % dari kekayaan alam bumi. Bahkan kalau
dicermati lebih lanjut, hampir separuh dari penduduk bumi
hidup di negara-negara paling miskin di mana penduduknya
bertahan hidup hanya dengan pendapatan per kapita tidak lebih
dari satu dollar US setiap hari.
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Sebagian besar negara berkembang, dan lebih-lebih lagi
negara-negara miskin, menghadapi masalah pelik yang serupa.
Masalah itu adalah : kekurangan pangan, kekurangan papan,
kekurangan sandang, keterbatasan pelayanan kesehatan,
keterbatasan pendidikan, pengangguran tenaga kerja, kepadatan
penduduk dan segala permasalahan ikutan yang terkait dengan
kepadatan penduduk. Negara-negara ini biasanya juga terbebani
oleh masalah hutang luar negeri yang makin menumpuk dan
kedudukannya dalam perdagangan luar negeri yang sangat
lemah.
Memang tidak dapat disangkal bahwa negara-negara
kaya sudah sejak lama memberikan bantuan kepada negaranegara
berkembang dan negara-negara miskin. Tetapi kalau
dicermati, bantuan negara kaya kepada negara miskin
jumlahnya relatif kecil, yaitu tidak lebih dari 1 % pendapatan
bruto nasional mereka. Kemanfaatan dari bantuan ini pun
banyak disangsikan, karena sangat tergantung pada kesiapan
negara berkembang sendiri dalam menarik manfaat dari bantuan
tersebut. Makin lama makin disadari bahwa keberhasilan
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
pembangunan suatu negara dalam jangka panjang sebenarnya
sangat erat terkait pada aspek penguasaan IPTEK.
Selama ini pengembangan kemampuan ekonomi di
negara berkembang terlalu dikaitkan dengan pengalihan modal
dari negara maju, khususnya dalam bidang-bidng teknologi
madya dan teknologi padat karya. Pengalihan kegiatan ekonomi
semacam ini sering tersamar dengan istilah “alih teknologi’
dan tampaknya hanya akan memberikan manfaat ekonomi
jangka pendek yang tidak terlalu besar artinya. Kegiatan alih
teknologi semacam ini hanya sekedar memanfaatkan ongkos
buruh yang sangat rendah di negara berkembang dan sedikit
saja memberi manfaat ekonomi jangka panjang bagi negaranegara
tersebut. Tidak terlalu sukar untuk mencari contohcontoh
industri madya, industri padat karya, dan jenis-jenis
industri yang tidak mampu lagi memenuhi baku mutu
pencemaran lingkungan di negara-negara maju , yang secara
berangsur-angsur telah direlokasi dari negara maju ke negara
berkembang.
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Lambat laun negara berkembang harus menyadari bahwa
masa depan mereka terkait dengan kemampuan menguasai
IPTEK. Jelas lebih mudah untuk meningkatkan kesejahteraan
suatu bangsa dengan memanfaatkan teknologi maju
dibandingkan dengan teknologi madya, teknologi tepat guna,
apalagi teknologi primitif. Pengalaman beberapa negara industri
baru seperti Jepang, Korea, Taiwan, Cina, Hongkong, Singapura
dan Malaysia dapat dijadikan sebagai contoh. Sudah nampak
jelas bahwa bidang-bidang industri maju yang berlandaskan
ilmu pengetahuan akan segera menyulut revolusi dalam bidangbidang
pertanian, kesehatan, energi dan lain-lainnya dalam masa
dekat yang akan datang. Negara-negara berkembang perlu
segera berusaha dengan keras mengembangkan kemampuan
dalam bidang IPTEK.
Hadirin yang saya hormati, kesenjangan kesejahteraan
antara negara maju dan negara berkembang dewasa ini sudah
sangat mencolok. Sejarah telah menunjukkan bahwa ada
korelasi yang amat kuat antara kemampuan IPTEK suatu negara
dengan tingkat pendapatannya per kapita. Makin tinggi
kemampuan IPTEK suatu negara, makin tinggi pula tingkat
pendapatannya per kapita. Perlu dicatat bahwa negara-negara
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
maju yang hanya memiliki 20 % dari penduduk bumi, tetapi
sangat tinggi kemampuan IPTEK-nya, ternyata menguasai 80 %
dari pendapatan global. Garis pemisah yang membedakan
negara maju dari negara miskin ternyata juga menggambarkan
kesenjangan dalam kemampuan IPTEK.
Perbandingan lemampuan IPTEK antara negara maju
dengan negara miskin benar - benar membuat kita sangat
prihatin. Negara-negara kaya memiliki lebih dari 90 %
ilmuwan, bahkan dari segi anggaran penelitian, negara-negara
maju membelanjakan lebih dari 98 % anggaran penelitian secara
global. Biaya penelitian dan pengembangan per kapita negaranegara
berkembang bahkan hanya 1/300 kalinya negara-negara
maju. Walaupun dalam dasa warsa terakhir telah ada tandatanda
sedikit perbaikan tetapi ternyata belum cukup untuk
merubah gambaran yang memprihatinkan di atas.
Jumlah ilmuwan per kapita yang berkecimpung dalam
kegiatan penelitian dan pengembangan di negara-negara
berkembang hanyalah 4 % dari jumlah ilmuwan per kapita di
negara-negara maju. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
kemampuan IPTEK negara-negara maju dibandingkan dengan
negara berkembang. Lebih memprihatinkan lagi, jumlah
ilmuwan yang sedikit tersebut, di negara berkembang justru
jarang dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kalau di negara maju para
ilmuwan berkecimpung langsung dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan dan berjaya dalam menghasilkan temuan-temuan
baru, dan nyata-nyata menyumbang langsung dalam sektor
produksi, maka sebagian besar ilmuwan di negara berkembang
terbatas peranannya dalam bidang pendidikan dan kadangkadang
malahan dalam administrasi dan manajemen saja.
Tingkat dan kecepatan pengembangan IPTEK di negara
berkembang sangat bervariasi. Banyak negara masih sangat
terbelakang dan bahkan tidak berdaya sama sekali. Beberapa
negara lainnya sudah mennnjukkan ada tanda-tanda kemajuan,
bahkan satu dua negara telah mencapai tahap tinggal landas dan
mempunyai harapan besar di kemudian hari. Satu dua negara
memang telah berupaya keras mengembangkan kemampuan
IPTEK walaupun harus dilakukan dalam keadaan ekonomi yang
serba sulit. Beberapa negara telah mampu mengerahkan 1 %
dari pendapatan nasional brutonya untuk mengembangkan
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
kemampuan IPTEK melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan. Beberapa fasilitas pengembangan IPTEK dapat
dikatakan menyamai mutunya dibandingkan fasilitas serupa di
negara maju sekalipun. Bahkan dapat dilihat contoh-contoh
dimana telah dapat dicapai kemajuan pesat dalam bidang-bidang
IPTEK yang keras seperti ruang angkasa, nuklir, komputer,
telekomunikasi, dan sebagainya.
Kelompok negara berkembang yang lebih besar memang
belum banyak melakukan investasi dalam pengembangan
IPTEK. Indonesia misalnya, baru mampu membelanjakan
kurang dari 0,2 % angaran belanja nasionalnya dan ini adalah
angka sebelum krisis moneter. Kalau dihitung sekarang
barangkali tidak ada 0,1 %. Walaupun di sana-sini dapat
dijumpai kantong-kantong pengembangan IPTEK yang cukup
tinggi mutunya, namun pada umumnya harus disadari bahwa
pengembangan IPTEK tidak mungkin dilaksanakan dengan
pendanaan dan dukungan sumber daya yang serba pas-pasan.
Dalam dasa warsa terakhir ada tanda-tanda bahwa
beberapa negara berkembang makin meningkatkan kegiatan
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
pengembangan IPTEK-nya. Walaupun demikian tampaknya
amat sukar bagi negara berkembang untuk dapat mengejar
apalagi menandingi keunggulan IPTEK negara maju.
Ketertinggalan dan ketergantungan pada hasil IPTEK negara
maju masih akan berlanjut di masa mendatang. Bahkan di
bidang teknologi maju tertentu, seperti bioteknolgi misalnya,
kemajuan di negara-negara maju yang pengembangannya
didukung oleh perusahaan-perusahaan multi-nasional raksasa
akan mengancam komoditi expor hasil pertanian negara
berkembang. Akibatnya tidak hanya akan terasa dalam neraca
perdagangan, tetapi juga akan dirasakan oleh para petani miskin
di negara berkembang.
Di satu pihak, negara maju akan makin memusatkan diri
pada kegiatan industri yang berlandaskan IPTEK tinggi, yang
memproduksi barang-barang teknologi tinggi, yang bernilai
tambah sangat tinggi pula. Dalam waktu yang sama, industri
madya, industri padat karya, dan industri yang teknologinya
telah usang makin dialihkan ke negara-negara berkembang,
untuk memanfaatkan upah buruh yang sangat rendah. Sementara
itu produk teknologi tinggi dari negara maju makin cepat
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
peningkatan harganya, jauh melebihi laju inflasi. Sedangkan
komoditi expor dari negara berkembang makin ditekan harganya
melalui berbagai cara manipulasi perdagangan internasional.
Walaupun negara maju sudah menyumbangkan 1 % dari produk
nasional brutonya ke negara berkembang, kenyataannya aliran
kesejahteraan justru mengalir dari negara berkembang ke negara
maju. Itulah yang oleh beberapa kalangan dinamakan bentuk
imperialisme baru yaitu imperialisme intelektual dan
imperialisme ekonomi.
Hadirin yang saya hormati,
Pengembangan IPTEK di berbagai negara sangat
bervariasi tergantung pada tingkat kemampuan IPTEK yang
dapat dicapai, kemampuan sumber daya yang ada dan
kebutuhan nasionalnya. Negara manapun tidak mungkin
melakukan pengembangan di semua bidang, pasti harus
membuat pilihan dan menentukan urutan prioritas karena
kendala keterbatasan dan karena kebutuhan nasionalnya. Lebihlebih
untuk negara berkembang, dimana kemampuan sumber
daya sangat terbatas, pasti ada kebutuhan, bahkan keharusan,
untuk memusatkan pengembangan di bidang tertentu saja.
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Dalam menentukan arah pengembangan IPTEK, perlu dicermati
bahwa pada saat ini dunia sedang bergerak cepat menuju
terwujudnya suatu sistem perekonomian baru yang berbasis
ilmu pengetahuan. Terobosan teknologi di bidang mikroelektronika,
bioteknologi, bahan baru, telekomunikasi,
komputer dan robotika telah merubah secara mendasar cara-cara
mengembangkan dan mentransformasikan IPTEK kedalam
sektor produksi yang menghasilkan barang dan jasa dengan
kandungan teknologi yang lebih tinggi. Hal ini dibarengi dengan
munculnya fenomena perekonomian global yang akan segera
mendominasi kehidupan manusia dalam Milenium ke III ini.
Upaya pengembangan IPTEK di setiap negara perlu
memanfaatkan segenap potensi sumber daya manusia yang ada,
baik di lembaga litbang dan rekayasa, lembaga penyandang
dana dan sektor riel, maupun yang ada di lembaga-lembaga
pendidikan. Lembaga pendidikan tinggi sebenarnya memiliki
kemampuan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan
di bidang IPTEK. Di perguruan tinggi biasanya terhimpun
sarana dan prasarana IPTEK yang cukup lengkap dan mutakhir
dan tersedia sumber daya manusia yang relatif menetap dan
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
menekuni bidang ilmu yang menjadi keahliannya. Walaupun
demikian harus diakui bahwa misi perguruan tingg yang paling
utama memang menyelenggarakan fungsi pendidikan. Karena
kendala yang harus dihadapi dalam menyelenggarakan fungsi
pendidikan ini, maka misi lainnya yaitu menyelenggarakan
penelitian dan pengabdiam pada masyarakat menjadi agak
terhambat.
Hambatan yang harus dihadapi dalam menyelenggarakan
fungsi pendidikan muncul karena perkembangan pendidikan
tinggi di Indonesia terlalu amat pesat dari segi kuantitas yang
telah berlangsung sejak beberapa dasa warsa terakhir.
Perkembangan pesat dari segi kuantitas sudah tentu tidak akan
sejalan dengan perkembangan dari segi kualitas. Oleh karena
itu, bisa dimengerti bahwa baik dari segi kualitas maupun dari
segi produktivitas dan efisiensi, sistem pendidikan tinggi di
Indonesia masih ada di bawah standar negara-negara lain,
bahkan dibandingkan dengan negara-negara berkembang
lainnya sekalipun.
Karena kendala dana, sarana dan prasarana, kegiatan
penelitian di perguruan tinggi sejak lama terbatas pada upaya
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
menunjang proses belajar-mengajar dan untuk memenuhi
kebutuhan kredit kumulatif bagi kenaikan pangkat staf
akademik. Walaupun demikian perlu dicatat bahwa perhatian
pemerintah untuk menunjang kegiatan penelitian di perguruan
tinggi makin meningkat sejak 1988 dengan diluncurkannya
berbagai program penelitian baik di lingkungan departemen
pendidikan maupun di lingkungan lembaga-lembaga penelitian
departemen dan nondepartemen lainnya. Melalui programprogram
seperti ini sebenarnya perguruan tinggi dapat mulai
meningkatkan kegiatan penelitiannya terutama sebagai upaya
pembinaan staf akademik. Walaupun demikian masih perlu
diteliti apakah peningkatan penelitian di perguruan tinggi dapat
meningkatkan IPTEK di sektor riel yaitu sektor swasta dan
sektor industri. Kriteria seleksi untuk memperebutkan anggaran
penelitian di atas tampaknya belum mencantumkan aspek
keterkaitan dengan sektor swasta dan industri. Baru dalam
Lokakarya Nasional RISTEK (LOKNAS RISTEK) ke V tahun
1993 muncul pembahasan mengenai aspek kemitraan antara
masyarakat, swasta dan pemerintah dalam pemanfaatan dan
pengembangan IPTEK. Hasil pembahasan tersebut
menyarankan penciptaan iklim yang kondusif bagi upaya
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
kemitraan riset dan teknologi, misalnya dengan pemberian
insentif agar pihak swasta lebih bergairah melaksanakan
pengembangan IPTEK. Insentif dapat dipikirkan dalam bentuk
dukungan dana, keringanan pajak, bantuan teknik, dan
kemudahan lainnya seperti dukungan sistem informasi teknologi
yang relevan dengan dunia usaha. Tanpa terwujudnya
kemitraan seperti ini akan tetap ada kesenjangan antara kegiatan
penelitian di perguruan tinggi dan pihak pengguna hasil
penelitian. Hal ini berarti bahwa investasi dana penelitian yang
begitu besar akan terbuang sia-sia.
Dapat dicatat disini bahwa sejak 1994/1995 telah
diluncurkan Progam Voucher yang merupakan bentuk kegiatan
penelitian bersama antara perguruan tinggi dan sektor industri
kecil. Mulai tahun itu juga telah diluncurkan Program Riset
Unggulan Kemitraan (RUK) yang mempersyaratkan
keterlibatan sektor swasta yang semakin besar. Sementara itu di
lingkungan perguruan tinggi juga diluncurkan Program URGE
(University Research for Graduate Education) yang terutama
ditujukan untuk meningkatkan mutu program pendidikan
pascasarjana. Semua program-program penelitian yang
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
ditawarkan selama ini merupakan tantangan bagi semua
perguruan tinggi untuk saling memperebutkan dalam situasi
kompetisi yang sangat selektif. Keberhasilan dalam kompetisi
ini akan sangat membantu untuk menghidupkan kegiatan
penelitian di masing-masing perguruan tinggi yang akan sangat
bermanfaat sebagai upaya pembinaan staf akademik. Walaupun
demikian perlu dicatat bahwa hanya para peneliti dan usulan
penelitian yang unggul saja yang akan berhasil dalam suasana
kompetisi yang sangat selektif ini.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Tampaknya untuk jangka waktu yang lama, tanda-tanda
keterkaitan antara kegiatan penelitian dan pengembangan
IPTEK di perguruan tinggi dengan sektor industri belum akan
tampak. Pemerintah akan tetap menjadi penyedia dana yang
terbesar dan menjadi pelaku utama dalam kegiatan
pengembangan IPTEK. Sementara itu peranan perguruan tinggi
dalam kegiatan pengembangan IPTEK masih akan dibatasi oleh
kendala-kendala yang sifatnya struktural. Anggaran pemerintah
untuk meningkatkan kegiatan penelitian di perguruan tinggi
sebenarnya sudah meningkat lipat ganda sebelum krisis moneter
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
tahun 1996, tetapi keadaannya berbalik sesudah krisis moneter.
Anggaran untuk menunjang kegiatan penelitian selama ini
sebenarnya baru mencukupi untuk sekedar menghidupkan
kegiatan penelitian dan memelihara para peneliti saja. Kebijakan
pendidikan tinggi di masa mendatang perlu diarahkan agar
perguruan tinggi dapat melepaskan diri dari kendala-kendala
struktural yang selama ini dirasakan sangat menghambat.
Tersedianya sumber-sumber dana penelitian dari
lingkungan lembaga-lembaga pemerintah, departemen maupun
nondepartemental, yang cukup menarik seharusnya dapat
menggugah minat dan gairah meneliti staf akademik dan oleh
karenanya persaingan akan makin ketat dan makin selektif. Oleh
karena itu staf akademik yang masih berstatus peneliti pemula
seyogyanya diarahkan dan diberi kemudahan dalam
meningkatkan kemampuan meneliti dengan memanfaatkan dana
penelitian setempat di lingkungan perguruan tinggi sendiri.
Upaya memperebutkan dana penelitian baru merupakan langkah
awal yang harus diikuti dengan langkah selanjutnya yang lebih
penting, yaitu melaksanakan penelitian secara berhasil dan
menyelesaikannya dengan menerbitkan makalah ilmiah.
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Pengamatan menunjukkan bahwa masih terdapat banyak
kendala dan hambatan dalam mengembangkan kehidupan
penelitian di lingkungan perguruan tinggi. Keberhasilan
program penelitian akan sangat ditentukan oleh tidak saja
ketersediaan sarana/prasarana/dana pendukungnya, tetapi masih
sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kesungguhan sumber daya
penelitian yang paling utama yaitu penelitinya sendiri, dan lebih
dipengaruhi lagi oleh suasana masyarakat ilmiah yang ada di
lingkungan perguruan tinggi.
Tampaknya masih sangat diperlukan upaya untuk
membangkitkan budaya meneliti dan menghidupkan lingkungan
masyarakat ilmiah yang mampu mendukung kegiatan penelitian
ilmiah yang intensif dan bermutu tinggi. Sementara ini alokasi
dana penelitian makin diprioritaskan untuk menciptakan
keunggulan dalam kemampuan nasional dan sangat diperlukan
adanya keterkaitan antara kegiatan penelitian di perguruan
tinggi dengan kebutuhan nyata di sektor swasta. Informasi yang
tersedia dalam buku Prioritas Utama Nasional Riset dan
Teknologi (PUNAS RISTEK) perlu diacu dalam memilih
bidang-bidang penelitian yang masih relevan dewasa ini.
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Mengingat kendala dan hambatan yang masih mewarnai
upaya pembinaan penelitian di perguruan tinggi, beberapa hal
perlu mendapatkan perhatian khusus dalam menghidupkan
kegiatan penelitian yang produktif dan efektif di lingkungan
perguruan tinggi.
Pertama, peningkatan kuantitas dan kualitas. Peningkatan
kuantitas dapat dicapai melalui penyebaran informasi tentang
sumber dana penelitian yang tersedia, baik dari lembaga
pemerintah maupun swasta, baik dalam negeri maupun luar
negeri. Di samping itu perlu digalakkan pula melalui forum
diskusi dan seminar ilmiah antar pakar sejawat baik dari dalam
maupun dari luar perguruan tinggi. Juga perlu ditempuh melalui
pembimbingan penelitian dosen yunior oleh dosen senior.
Peningkatan kualitas dapat dicapai melalui pendidikan lanjutan
S2 dan S3, penataran metodologi penelitian maupun kegiatan
pelatihan di perguruan tinggi lain yang lebih maju baik di dalam
maupun di luar negeri.
Kedua, peningkatan relevansi penelitian dengan mengkaitkan
penelitian dengan program pembangunan nasional dan
kebutuhan masyarakat di sektor industri dan swasta dan dengan
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
menggalang kerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah
dan swasta, baik di pusat maupun di daerah.
Ketiga, peningkatan kualitas sumber imformasi penelitian
melalui inventarisasi dan dokumentasi penerbitan publikasi
ilmiah yang ada, peningkatan kualitas penerbitan ilmiah
terutama penerbitan yang dikelola oleh dan disebarluaskan ke
masyarakat ilmiah sebidang dan sejawat. Dalam hal ini sumber
informasi ilmiah yang paling mutakhir dewasa ini, yaitu
jaringan internet, perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini, kiranya dapat saya cukupkan sampai di sini,
semoga ada manfaatnya. Akhirnya saya ingin mengucapkan
terima kasih atas segala perhatian dan kesabaran dalam
mengikuti acara ini, dan tak lupa saya mohon maaf kalau ada
kekurangan dalam cara saya menyampaikan pidato Dies ini.
Sekian, dan sekali lagi terima kasih.
Yogyakarta, 18 Agustus 2004
Seminar Dies Natalis ke-25 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AKAKOM, 18-Agustus-2004
Daftar Bacaan
1. The Third World Academy of Sciences News Letter,
ICTP. Issue No. 10, 1989.
2. Science and Technology Indicators of Indonesia, BPPT,
RISTEK, PAPIPTEK-LIPI, 1993.
3. Lokakarya Nasional RISTEK V, DRN, Jakarta, 13–15
Desember 1993.
4. Prayoto, “Peranan Perguruan Tinggi Dalam
Pengembangan IPTEK”, Seminar Nasional Dies Natalis
ke-45 Universitas Gadjah Mada, 20=21 Desember 1994.
5. Prayoto, “Pembinaan Penelitian Di Perguruan Tinggi”,
Seminar/Lokakarya Penelitian dan Pengabdian Pada
Masyarakat Perguruan Tinggi se Jawa Tengah,
Semarang, 12-13 Juni 1995.
6. Buku Panduan Riset Unggulan Terpadu (RUT) XII,
2004.
7. Prioritas Utama Nasional Riset dan Teknologi (PUNAS
RISTEK), DRN, 2001-2005



Pengikut

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More